Anomali gravitasi dapat berdampak pada Bumi. Menurut penjelasan dari EBSCO, anomali gravitasi terjadi ketika ada penyimpangan dalam pengukuran gravitasi yang seharusnya di lokasi tertentu di Bumi. Studi yang dilansir dari Indy100 menyebutkan bahwa anomali ini dipengaruhi oleh variasi kepadatan batuan di bawah permukaan, yang dalam sebuah penelitian awal tahun 2007 mengidentifikasi sinyal gravitasi yang tidak biasa di atas Samudra Atlantik.
Para akademisi menggunakan data dari satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) milik NASA untuk mengidentifikasi sinyal gradien gravitasi skala besar yang anomali di Samudra Atlantik bagian timur, terjadi antara tahun 2006 dan 2008 dan mencakup area seluas 7.000 kilometer. Mereka menulis bahwa sinyal tersebut tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh sumber air permukaan maupun aliran fluida inti.
Selain itu, dalam kajian yang hampir bersamaan, terjadi sentakan yang jelas di wilayah yang sama menggunakan data magnetik satelit. Temuan tersebut memberikan pemahaman baru tentang dampak anomali gravitasi pada Bumi, dan menunjukkan komplikasi dalam pemahaman terhadap geodinamika planet kita. Menjaga pemahaman terhadap fenomena ini adalah penting untuk memahami perubahan iklim dan lingkungan di Bumi.

