Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat meletus pada Minggu malam, memicu kolom abu setinggi 1,2 kilometer di atas puncak gunung. Pos Gunung Api (PGA) melaporkan bahwa erupsi ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dengan durasi kurang dari satu menit. Menurut petugas PGA Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan berdurasi sekitar 54 detik.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut, seperti yang dilaporkan oleh PGA setempat. Saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. PVMBG telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi, termasuk larangan bagi masyarakat, wisatawan, atau pengunjung untuk berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
PVMBG juga memperingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi mereka yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api. Hal ini menjadi perhatian, terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika terjadi hujan abu. PGA bersama PVMBG terus memberikan peringatan mengenai tumpukan material akibat letusan gunung api, yang dapat menyebabkan aliran air dan berpotensi menyebabkan banjir lahar dingin.
Kondisi tersebut tidak boleh diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Peristiwa banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024 yang menimbulkan banyak korban jiwa menjadi pelajaran penting. (antara/rds)
