Nasib tragis menimpa seorang murid SMP di Tangerang yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh wakil kepala sekolahnya. Orang tua korban telah membuat laporan polisi terkait insiden tersebut, dan laporan tersebut sedang dalam proses penyelidikan. Kejadian tersebut terjadi saat korban dan orang tuanya datang ke sekolah untuk mengikuti remedial ujian.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Tangerang Kota, Ajun Komisaris Polisi Prapto Lasono, menyampaikan bahwa setelah korban selesai mengerjakan remedial, pelaku membawa korban ke ruang kosong dengan alasan ingin mengobati anaknya yang introver melalui hipnotis. Pasca mendapat persetujuan dari orang tua korban, pelaku kemudian menutup mata korban dengan kain dan melancarkan serangan seksualnya.
Orang tua korban merasa khawatir dan mengintip melalui jendela, melihat korban sedang dalam keadaan terlentang sementara pelaku berada di sekitarnya. Setelah korban dibawa pulang, baru terungkap bahwa korban telah menjadi korban pelecehan. Polisi telah menyita beberapa barang bukti yang diduga terkait dengan kasus tersebut dan korban telah menjalani visum et repertum untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kesaksian dari S sebagai orang tua korban, memperkuat dugaan bahwa insiden tersebut benar-benar terjadi. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap kebenaran dan membawa pelaku ke pengadilan. Sembari itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada dan memperhatikan kondisi anak-anak mereka saat berada di lingkungan sekolah demi keamanan dan perlindungan mereka. Rasa aman dan nyaman merupakan hak setiap individu, dan kasus seperti ini harus ditangani dengan serius demi keadilan dan keamanan bagi semua pihak yang terlibat.