Pasar digital dan layanan teknologi informasi (ICT) global semakin menjanjikan dengan pertumbuhan yang pesat. Perusahaan telekomunikasi besar di dunia terus menggarap pasar ini melalui segmen enterprise, yang diproyeksikan akan berkontribusi lebih dari 30% pada tahun 2024.
Untuk merespons perkembangan tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah menetapkan strategi B2B Going to Digital IT Market untuk memenangkan pasar enterprise dan meningkatkan kontribusi lebih dari 30% dalam 5 tahun ke depan. Melalui layanan Non Connectivity dan Connectivity, Telkom berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkembang bersama pelanggan guna memajukan industri B2B di Indonesia.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, bersama Direktur IT Digital Telkom, Faizal R. Djoemadi, menjelaskan bahwa Telkom sebagai digital transformation enabler telah menghadirkan integrated digital ecosystem. Layanan tersebut antara lain meliputi Connectivity+, Internet of Things (IoT), Cybersecurity, dan Artificial Intelligence (AI).
Connectivity+ dari Telkom dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha B2B dengan dukungan konektivitas komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berbagai produk seperti SDWAN, Astinet, HSI, Metro-E, IP Transit, dan VPN IP yang terintegrasi dengan Secure Access Service Edge (SASE) dapat menjadi solusi bisnis untuk akses jaringan yang cerdas, cepat, dan fleksibel di seluruh Indonesia.
Telkom juga menyediakan solusi IoT untuk memudahkan integrated device management yang dikelola melalui port terpusat. Kehadiran layanan Cybersecurity dari Telkom memberikan perlindungan menyeluruh dengan kerjasama bersama mitra global untuk pencegahan proaktif, perlindungan end-to-end, dan respon cepat 24/7 terhadap keamanan dan proteksi data pelanggan.
Dengan dukungan mitra global dan jaringan yang luas di Indonesia, Telkom terus berupaya memajukan pasar B2B ICT di Tanah Air melalui inovasi dan pengembangan layanan yang berkualitas.
