Pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 70-an, peneliti perilaku John B. Calhoun melakukan sebuah eksperimen yang disebut Universe 25. Dalam eksperimen ini, Calhoun menciptakan lingkungan ideal untuk tikus, di mana mereka hidup tanpa kekhawatiran akan penyakit dan predator, serta memiliki sumber daya makanan dan air yang tidak terbatas. Ditempatkan di sebuah blok apartemen besar dengan 256 unit, tikus-tikus ini tumbuh secara eksponensial dengan populasi mencapai 2.220 individu.
Namun, setelah mencapai titik tertentu, pertumbuhan populasi tersebut melambat dan perubahan perilaku mulai terjadi. Beberapa tikus terisolasi dari kelompok sosial yang terbentuk dan mengalami perubahan perilaku, termasuk mundur, berhenti kawin, dan mengalami gangguan lainnya. Eksperimen Universe 25 menggambarkan bagaimana pertumbuhan populasi yang tak terbatas dan kekurangan sumber daya dapat mempengaruhi perilaku sosial dan kesejahteraan individu dalam suatu komunitas. Temuan tersebut menjadi peringatan bagi manusia tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya dan perkembangan populasi untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan di masa depan.
