Di tengah persaingan sengit antara Amerika Serikat dan China di ranah teknologi, Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, telah melancarkan serangan ke markas rivalnya, OpenAI. Dalam upayanya untuk mendominasi perlombaan kecerdasan buatan (AI), Mark Zuckerberg secara agresif merekrut talenta-talenta terbaik yang berasal dari China, negara yang menjadi saingan utama di sektor teknologi. Empat ilmuwan AI terkemuka, yakni Zhao Shengjia, Ren Hongyu, Yu Jiahui, dan Bi Shuchao berhasil direkrut oleh Meta Platforms, semuanya yang memiliki latar belakang studi di universitas-universitas elit di China sebelum berkarir di Amerika.
Perburuan talenta tersebut dilakukan dengan tawaran bonus hingga USD100 juta dan akuisisi saham di Scale AI senilai USD14,2 miliar. Langkah ini diambil untuk menghadirkan keahlian dari pakar AI China ke Meta Platforms, serta memimpin unit AI perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan pengakuan yang tak terhindarkan bahwa untuk bersaing dengan China dalam teknologi, Silicon Valley membutuhkan otak terbaik dari China. Oleh karena itu, persaingan antara perusahaan teknologi kelas dunia akan semakin intens dalam merekrut talenta-talenta terbaik untuk meningkatkan keunggulan mereka dalam pengembangan kecerdasan buatan.
