Iran memiliki tiga senjata paling brutal yang membuat Israel khawatir. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengumumkan pengiriman lebih dari 200 jet tempur untuk menyerang Iran, dengan tiga jenderal teratas Teheran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Iran telah menanggapi serangan tersebut dengan pernyataan perang terbuka dan siap untuk menghadapi balasan dari Israel.
Meskipun didukung oleh AS dan memiliki persenjataan canggih, Israel tetap merasa was-was terhadap ancaman dari Iran. Iran sendiri menerapkan doktrin militer pencegahan yang didasarkan pada tiga jenis kapabilitas utama, yaitu persenjataan rudal balistik, perang angkatan laut asimetris, dan kerjasama dengan kelompok militan di luar negara seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
Iran telah mengembangkan berbagai senjata mematikan dengan kemampuan jangkauan dan kerusakan yang besar, membuat Israel merasa terancam. Di antara senjata-senjata yang dikembangkan, rudal Sejjil menjadi yang paling ditakuti Israel. Rudal Sejjil-1 adalah rudal balistik jarak menengah dengan dua tahap yang pertama kali diuji pada tahun 2008. Dengan menggunakan bahan bakar padat, rudal Sejjil-1 memiliki waktu peluncuran yang cepat dan mobilitas yang tinggi.
Dengan persenjataan yang mematikan dan strategi militer yang kuat, Iran terus menjadi ancaman serius bagi Israel. Dengan pertempuran terus berlanjut di Timur Tengah, keseimbangan kekuatan antara kedua negara terus diuji. Iran tetap menjadi pemain kunci dalam dinamika geopolitik regional, dengan senjata-senjatanya yang brutal menjadi sorotan utama dalam ketegangan antara Iran dan Israel.
