Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gudfan Arif menanggapi tudingan adanya aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat kepada PBNU. Gudfan menyebut tudingan tersebut sangat keji dan menjelaskan bahwa posisi Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, sebagai komisaris di PT Gag Nikel adalah atas nama pribadi. Menurutnya, NU tidak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan pemerintah atau swasta, dan PT GAG bukan milik PBNU melainkan anak perusahaan BUMN PT ANTAM.
Tudingan tersebut pertama kali dilontarkan melalui akun TikTok @tanpadusta yang menyebut PBNU menerima dana dari Ananda Tohpati alias Andes “Kancil”. Akun tersebut mengatakan bahwa Ananda bertanggung jawab atas pengamanan dan pengawasan lima perusahaan di Raja Ampat, dan sebagai imbalan, ia mengumpulkan donasi besar setiap bulannya. Namun, Fahrur membantah tuduhan tersebut, menyatakan tidak mengenal Ananda Tohpati sama sekali, dan memastikan bahwa tidak ada sumbangan yang diterima oleh PBNU dari pihak manapun.
Dalam klarifikasi Gudfan, ia menegaskan bahwa pengurus PBNU tidak mengetahui sosok Andas tersebut dan bahwa tidak pernah menerima aliran dana dari tambang manapun. Dengan tegas, Gudfan dan Fahrur membantah segala tuduhan yang dilontarkan terkait aliran dana ke PBNU sebagai bentuk fitnah. Semua keberadaan pengurus di lingkup perusahaan swasta atau BUMN hanya atas nama pribadi dan tidak terkait dengan kegiatan PBNU secara keseluruhan.