Di tengah era revolusi kecerdasan buatan, Indonesia menunjukkan ambisi yang tinggi untuk menjadi pemimpin di bidang ini. Data dari Coursera menunjukkan peningkatan signifikan dalam pendaftaran kursus Generative AI (GenAI) di Indonesia, melebihi rata-rata global. Namun, meski angka tersebut mengesankan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait kurangnya talenta dan kesenjangan gender, yang dapat menghambat perkembangan di bidang kecerdasan buatan.
Indonesia saat ini berada di peringkat ke-47 secara global dalam penguasaan keterampilan, menurut Global Skills Report 2025. Meskipun tingkat kompetensi di bidang teknologi dan data science cukup baik, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Diperlukan persiapan tenaga kerja yang melek digital, terutama dalam menghadapi perubahan besar yang diproyeksikan akan terjadi pada 2030.
Dengan 83% perusahaan di Indonesia memperkirakan transformasi besar dalam operasional mereka pada tahun 2030, pertanyaan besar adalah siapa yang akan menjadi motor penggerak di balik transformasi ini. Penting bagi Indonesia untuk meningkatkan jumlah talenta di bidang kecerdasan buatan agar dapat meraih potensi penuhnya sebagai pemimpin global dalam bidang ini.