Di Arab Saudi, peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) telah berhasil menciptakan sistem deteksi dehidrasi yang inovatif. Dalam kondisi cuaca panas seperti sekarang, dehidrasi bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Beberapa tahun lalu, terdapat kasus viral seorang mahasiswa yang mengalami kerusakan otak akibat kombinasi sengatan panas dan dehidrasi.
Penelitian ini didasari oleh kesadaran akan bahaya dehidrasi selama bulan Ramadan di Arab Saudi. Para peneliti menggunakan teknologi layar sentuh pada ponsel pintar untuk mendeteksi tingkat dehidrasi dalam tubuh manusia dengan akurasi tinggi. Melalui sensor kapasitif, layar sentuh dapat mendeteksi aliran listrik antara jari dan layar, yang berubah sesuai dengan kelembapan jari. Dengan mengumpulkan data dan mengembangkan algoritma, sistem ini mampu mendeteksi tingkat dehidrasi secara efektif.
Uji coba dilakukan pada peserta yang sedang berpuasa selama Ramadan dan atlet yang aktif melakukan olahraga. Sistem deteksi dehidrasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih aware akan kondisi tubuh mereka sehingga dapat mencegah potensi masalah kesehatan yang disebabkan oleh dehidrasi. Inovasi ini merupakan langkah maju dalam bidang kesehatan yang patut diapresiasi.