Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini mengumumkan proyek pertahanan rudal baru yang dikenal sebagai Golden Dome. Proyek ini bertujuan untuk melindungi AS dari serangan eksternal, termasuk serangan dari luar angkasa. Sistem pertahanan tersebut akan menggunakan teknologi terbaru dan menjadi sistem pertama yang menempatkan senjata AS di luar angkasa. Trump berencana agar sistem tersebut siap digunakan sebelum akhir masa jabatannya.
Golden Dome akan menggabungkan teknologi deteksi dini dan intersepsi rudal selama peluncuran, di tengah penerbangan, dan sebelum mencapai target. Sistem ini akan terdiri dari tiga lapisan: deteksi ancaman, perlindungan terhadap rudal balistik antarbenua, dan pertahanan terhadap rudal jelajah dan ancaman udara. Pakar pertahanan, Jenderal Frank McKenzie, menegaskan pentingnya mencegat rudal segera setelah diluncurkan, yang hanya dapat dilakukan dengan sistem berbasis luar angkasa.
Proyek Golden Dome telah menuai kontroversi karena dianggap akan mengganggu keseimbangan Bumi. Namun, Trump dan para pejabat militer AS yakin bahwa proyek ini akan meningkatkan keamanan negara. Jenderal Gregory Guillot dari Komando Utara AS menyatakan bahwa sistem ini akan memberikan perlindungan yang komprehensif dengan melibatkan berbagai lapisan pertahanan. Semua langkah disusun agar sistem ini dapat efektif dalam mendeteksi dan mencegat ancaman rudal dari berbagai sumber, termasuk serangan dari luar angkasa.
