Wednesday, June 18, 2025

Perkuat Kolaborasi Kesehatan Inggris-Indonesia – Sehat Negeriimu

Share

- Advertisement -

Pada tanggal 20 Mei 2025, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dan Parliamentary Under-Secretary of State for Public Health and Prevention, Ashley Dalton MP, secara resmi memperbarui Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Inggris dalam rangkaian Sidang Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) di Jenewa. Pembaruan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari hasil kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris pada bulan November 2024, di mana kedua pemerintah sepakat untuk memperkuat dan merevitalisasi hubungan Inggris dan Indonesia melalui Kemitraan Strategis yang baru dan lebih mendalam di masa depan.

Bidang Kesehatan menjadi salah satu elemen penting yang dibahas kedua pemimpin, termasuk pendidikan tenaga kesehatan, keahlian klinis spesialis, serta penelitian dan inovasi. Kerja sama ini ditujukan untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dengan dampak yang bermakna bagi kedua negara. Melanjutkan dari MoU pertama yang ditandatangani pada 2020, MoU yang diperbarui ini menandai cakupan kerja sama yang lebih luas dan dalam antara Indonesia dan Inggris.

MoU ini meliputi area strategis seperti penguatan layanan kesehatan berbasis komunitas, mendorong pelayanan kesehatan primer agar tidak hanya terpusat di rumah sakit, serta peningkatan deteksi, pencegahan dna pengendalian penyakit—termasuk kerja sama dalam mengatasi resistensi antimikroba (AMR) dan pendekatan One Health (Satu Sehat). Selain itu, kerja sama ini juga mencakup bidang sains, teknologi, dan inovasi kesehatan, seperti bioteknologi, genomik, farmasi, dan alat kesehatan.

Kedua negara juga menaruh perhatian besar pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan percepatan riset klinis untuk hasil pengobatan yang lebih baik. Di era digital ini, pemanfaatan teknologi menjadi bagian penting dari kerja sama, termasuk dalam mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia dengan menekankan upaya pencegahan sejak dini. Kerja sama Inggris-Indonesia ini tak hanya memperkuat kolaborasi di sektor kesehatan masyarakat, namun juga membuka peluang investasi dan inovasi bersama, khususnya di bidang teknologi medis, alat kesehatan, dan layanan kesehatan modern.

Pembaruan kerja sama ini kemudian akan menjadi salah satu pilar utama dalam Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia (UK-Indonesia Strategic Partnership), yang akan menjadi kerangka acuan komprehensif untuk memperdalam kolaborasi bilateral, mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat dialog antara Indonesia dan Inggris. Dominic Jermey, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, menyatakan bahwa pembaruan komitmen kerja sama kesehatan mencerminkan kuatnya kemitraan strategis kedua negara. Hal ini menegaskan prioritas bersama dalam memajukan keamanan kesehatan global, mendukung ketahanan sistem kesehatan, meningkatkan inovasi dan teknologi kesehatan digital, serta mewujudkan akses kesehatan yang setara untuk semua.

Dengan digagasnya Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia, diharapkan dapat memperkuat ikatan dalam bidang kesehatan dan menerjemahkan usaha bersama menjadi hasil yang bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara kita dan dunia. Staf Ahli Bidang Politik dan Globalisasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Bonanza Perwira Taihitu, menyambut baik pembaruan kemitraan penting ini dengan Inggris. Melalui MoU ini, komitmen bersama untuk memajukan kesehatan global, mendorong inovasi, dan membangun sistem kesehatan yang tangguh kembali ditegaskan.

Kerja sama ini akan mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia dan memberikan manfaat bagi masyarakat kedua negara. Dengan fokus pada pencegahan, teknologi, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam dunia kesehatan. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Aji Muhawarman, ST, MKM.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru