TikTok bukan hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga menjadi area di mana para pelaku kejahatan siber beraksi, mencari korban. Dengan popularitas yang terus meningkat, TikTok berhasil menarik lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Namun, hal ini juga membuat platform ini rentan digunakan oleh para penipu untuk mencuri data pribadi atau untuk melakukan penipuan online.
Salah satu metode penipuan yang sering terjadi di TikTok adalah phishing, di mana para pelaku menyamar sebagai sumber yang tepercaya untuk mencuri informasi sensitif. Mereka sering kali menggunakan tautan atau link palsu sebagai alat untuk mengelabui pengguna. Modus penipuan ini bisa sangat merugikan korban, seperti kehilangan data pribadi atau informasi keuangan.
Selain itu, para penipu juga sering memanfaatkan popularitas influencer atau selebriti di TikTok dengan menciptakan akun palsu yang meniru akun asli. Mereka mencuri konten dan informasi dari akun yang asli untuk memperoleh kepercayaan dari penggemar. Setelah berhasil menarik perhatian, mereka biasanya akan mempromosikan konten penipuan, seperti penawaran investasi palsu atau judi online.
Tidak hanya itu, penawaran pembelian followers TikTok juga sering menjadi modus penipuan. Para penipu menawarkan peningkatan jumlah followers dengan harga murah, namun pada akhirnya ini hanya akan merugikan pengguna. Jadi, penting bagi pengguna TikTok untuk waspada terhadap modus penipuan yang ada di platform tersebut agar dapat melindungi diri dan data pribadi mereka.