Apple mengumumkan kenaikan pendapatan sebesar 5%, namun perseroan memperkirakan bahwa tarif yang diberlakukan dapat meningkatkan biaya hingga USD900 juta. Sebagai respons, Apple berencana untuk mengimpor setengah dari iPhone untuk pasar AS dari India, sementara sisanya akan berasal dari Vietnam. Meskipun kenaikan harga belum diumumkan, Apple memperkirakan bahwa biaya dapat meningkat hingga USD900 juta dalam kuartal berikutnya jika tarif yang tinggi tetap berlaku. Langkah-langkah tersebut diambil sebagai antisipasi, namun jika tarif tinggi tidak dicabut dalam beberapa bulan ke depan, kenaikan harga mungkin tak terhindarkan.
Sementara itu, perusahaan lain seperti Sony dan Microsoft juga telah mulai menaikkan harga produk mereka akibat dampak dari tarif yang diberlakukan. Meskipun AS yang memberlakukan tarif tersebut, dampaknya dirasakan oleh semua orang. Dengan kondisi ini, para pemimpin industri seperti Tim Cook dari Apple memperhatikan risiko besar yang dihadapi perusahaan terkait tarif impor, dan mencari strategi untuk mengelola dampak dari kebijakan pemerintah yang berdampak pada biaya produksi dan harga jual.
