Delapan kloter jemaah haji reguler gelombang pertama telah tiba di Arab Saudi pada 2 Mei 2025. Mayoritas dari 3.224 jemaah yang tiba adalah jemaah berisiko tinggi (risti). Kementerian Kesehatan RI berkomitmen menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji tahun 1446H/2025M yang berkualitas, standar, dan mudah diakses. Fasilitas kesehatan disiapkan melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dan Mekkah. KKHI berfungsi sebagai tempat perawatan dan rujukan bagi jemaah haji Indonesia yang membutuhkan perawatan kesehatan.
Unit Gawat Darurat (UGD) di KKHI akan menangani kondisi pasien dengan tingkat kesakitan/cedera ringan dan sedang. Jika kondisi berat atau gawat darurat, jemaah akan dirujuk ke rumah sakit pemerintah Arab Saudi. Petugas kesehatan di KKHI memberikan edukasi dan penyuluhan kepada pasien dan keluarga selama masa perawatan. Pelayanan kesehatan di KKHI fokus pada pemulihan dan penyembuhan cepat dan tepat dengan berbagai layanan yang tersedia.
Di dalam menangani kasus psikiatri pada jemaah, KKHI bekerja sama dengan Abeer Medical Group untuk penyediaan obat narkotika dan psikotropika. Badan POM Arab Saudi menerapkan aturan ketat terkait impor obat-obatan tersebut. Kerja sama dalam penyediaan obat ini direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui layanan informasi Kementerian Kesehatan RI seperti hotline, SMS, atau email yang tersedia.
