Pada tanggal 25 April 2025, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) resmi meluncurkan proyek Capacity Building for Training of Disaster Management in the Indonesian Health System melalui Kick-off Meeting di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pertemuan ini adalah lanjutan dari penandatanganan Records of Discussion (RoD) antara Kementerian Kesehatan dan KOICA pada 26 April 2024. Proyek ini ditujukan untuk membangun sistem pelatihan penanggulangan bencana di sektor kesehatan hingga tahun 2028, dengan total hibah sebesar USD 12 juta atau sekitar Rp198 miliar.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di Indonesia, terutama di bidang kesehatan. Proyek ini mencakup pembangunan pusat pelatihan, pengembangan kurikulum, pelatihan instruktur, serta penguatan operasional untuk membangun sistem pelatihan tanggap bencana yang sesuai dengan standar internasional. Bapelkes Mataram akan menjadi pusat pelaksanaan utama proyek ini.
Kerjasama antara pemerintah pusat dan mitra pembangunan internasional diharapkan menjadi katalisator bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam memperkuat kapasitas mereka di masa mendatang. Melalui dukungan KOICA, diharapkan semua elemen dan pemangku kepentingan lokal di Nusa Tenggara Barat akan dapat belajar dan mempersiapkan diri untuk mengelola program ini secara mandiri setelah program berakhir.
KOICA Country Director, Kim Hyo Jin, menyatakan bahwa proyek ini sejalan dengan prioritas strategis KOICA di Indonesia, yaitu penguatan kapasitas SDM, dukungan terhadap digitalisasi, dan kesiapsiagaan bencana melalui kemitraan yang inklusif. Selain proyek ini, Kementerian Kesehatan juga sedang menjajaki kerja sama lanjutan dengan KOICA untuk meningkatkan sistem regulasi uji kompetensi tenaga kesehatan.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek, Kementerian Kesehatan akan membentuk Project Steering Committee dan Project Implementation Unit. Selain itu, regulasi pendukung, serta tim pemantauan dan evaluasi proyek, juga akan segera disusun sebagai bagian dari penguatan tata kelola hibah. Kick-off Meeting ini dihadiri oleh perwakilan KOICA Indonesia Office, konsultan manajemen proyek dari Korea Selatan, serta jajaran pemerintah daerah dan institusi kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.