Ilmuwan China Merilis Memori Flash Tercepat di Dunia: Membuat AI Berpikir Secepat Manusia
Dalam era di mana kecerdasan buatan (AI) semakin merajalela, ilmuwan di China telah berhasil menciptakan terobosan dalam kecepatan memori yang sebelumnya dianggap tidak mungkin dicapai – yaitu 400 pikodetik. Di Universitas Fudan, para peneliti baru-baru ini memamerkan Poxiao atau Dawn, memori flash tercepat yang pernah ada. Dengan kemampuannya untuk menghapus dan menulis ulang data dalam waktu 400 pikodetik, memori ini menjanjikan masa depan di mana AI dapat beroperasi secepat otak manusia.
Lompatan revolusioner ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, telah berhasil mengatasi hambatan kecepatan penyimpanan informasi yang selama ini menjadi tantangan utama dalam pengembangan sirkuit terpadu. Desain memori ini telah berhasil meningkatkan kecepatan penyimpanan hingga 100.000 kali lipat, mengaburkan garis antara memori dan komputasi.
Para peneliti telah menciptakan pendekatan baru yang memungkinkan elektron untuk beralih langsung dari kecepatan rendah ke kecepatan tinggi tanpa memerlukan fase “pemanasan”. Dengan hasil pengujian mencapai 400 pikodetik, kecepatan memori flash ini jauh melampaui memori volatil tercepat di dunia, seperti SRAM. Dibandingkan dengan memori flash konvensional, kecepatannya meningkat lebih dari 100.000 kali lipat.
Teknologi ini memegang potensi besar dalam meningkatkan daya komputasi AI dan melampaui batasan-batasan yang selama ini menjadi hambatan dalam kemajuan teknologi. Masa depan di mana AI dapat berpikir secepat manusia bukanlah lagi sekadar mimpi, melainkan hal yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.
