Seorang dokter berinisial AMS (41) bersama istrinya, SSJH (35), sedang menjadi sorotan karena diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap asisten rumah tangga (ART) mereka, seorang perempuan berinisial SR (24), di Pulogadung, Jakarta Timur. Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly dari Kapolres Metro Jakarta Timur mengungkapkan bahwa selama bekerja di kediaman AMS dan SSJH, korban sering mengalami pemotongan gaji dan keterlambatan pembayaran. Ponsel korban juga disita, membuatnya tidak dapat menghubungi keluarganya selama berbulan-bulan.
SR bertanggung jawab penuh di rumah majikannya, termasuk memasak, membersihkan rumah, dan merawat tiga anak pasangan tersebut. Namun, majikan menilai kinerja SR tidak sesuai harapan dan sering bersikap emosional saat bekerja, bahkan menuduh korban melakukan kekerasan terhadap anak-anak mereka. Tuduhan itu menjadi alasan bagi pasangan suami istri tersebut untuk melakukan penganiayaan terhadap SR, termasuk memotong rambut korban sebagai bentuk penghinaan dan intimidasi.
Kasus ini pertama kali terungkap melalui video yang tersebar di WhatsApp dan diunggah ke media sosial oleh anggota DPR RI, Ahmad Sahroni. SR akhirnya dapat kembali ke kampung halamannya setelah keluarganya menerima pesan meminta uang tebusan agar SR bisa pulang. Ditemukan dalam kondisi luka-luka, SR hanya diberi tiket bus oleh majikannya tanpa uang. Keterangan dari Kepala Desa Tanggeran juga membenarkan kronologi yang dialami oleh korban, di mana SR sering dipukul oleh majikannya karena dianggap kinerjanya tidak memuaskan.