Monday, April 28, 2025

Penghargaan Luar Biasa: Prabowo Disambut Antusias di Parlemen Turki

Share

Pada tanggal 10 April 2025, suasana hangat dan penuh kagum memenuhi Majelis Agung Nasional Turki (TBMM) ketika Presiden Indonesia Prabowo Subianto memberikan pidato yang sangat emosional kepada anggota parlemen Turki. Pidato bersejarah ini diwarnai oleh 17 kali tepuk tangan dan standing ovation dari seluruh anggota parlemen, mencerminkan ikatan erat antara Indonesia dan Turki.

Dalam pidato tersebut, Presiden Prabowo menghormati sejarah, nilai, dan kepemimpinan Turki. Dia menyebutkan Mustafa Kemal Atatürk dan Sultan Mehmed II sebagai inspirasi utama dalam pembentukan pemikirannya sejak masih muda. Prabowo mengatakan bahwa pembelajaran dari Atatürk dan Mehmed sang Penakluk bukan hanya sebagai pahlawan militer, tapi juga sebagai pemimpin visioner yang membentuk peradaban.

Dia datang ke Turki bukan hanya sebagai Presiden Republik Indonesia, tetapi juga sebagai teman dan saudara. Presiden Prabowo mengekspresikan keinginan Indonesia untuk belajar dari keberhasilan Turki, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan industrialisasi. Dia mengungkapkan kagumnya terhadap kemajuan Turki dan komitmennya untuk memperkuat kerja sama ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.

Isu Palestina turut mendapatkan sorotan dalam pidato tersebut. Presiden Prabowo memuji Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan dan rakyat Turki atas dukungan mereka terhadap Palestina. Dia menegaskan solidaritas Indonesia dengan Turki dalam perjuangan untuk kebebasan dan keadilan bagi rakyat Palestina. Prabowo menegaskan dukungan Indonesia untuk mencapai gencatan senjata, mengakhiri penderitaan, dan mencari solusi yang adil.

Pidato bersemangat dan tulus dari Presiden Prabowo semakin memperkuat hubungan erat antara Indonesia dan Turki, kedua negara mayoritas Muslim yang berkomitmen untuk membangun dunia yang damai, adil, dan beradab. Kehadirannya di parlemen Turki bukan hanya sebagai gestur diplomatik semata, namun juga sebagai awal dari harapan baru untuk tatanan global yang lebih inklusif, di mana Indonesia dan Turki dapat menjadi pemimpin perubahan yang transformatif.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru