Tuesday, April 29, 2025

President Prabowo’s Strategic Economic Decisions in Turbulent Times

Share

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pembaruan tarif perdagangan pada Rabu (2 April 2025) dengan memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen untuk hampir semua barang impor yang masuk ke AS. Selain itu, Trump juga menerapkan Tarif Timbal Balik sebesar 32 persen pada beberapa negara, termasuk Indonesia. Menghadapi pergeseran global ini, Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk melindungi ketahanan ekonomi Indonesia. Menurut Noudhy Valdryno dari Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Presiden Prabowo telah merancang kebijakan inti ini sejak awal administrasinya.

Dalam menghadapi tantangan global tersebut, Presiden Prabowo menunjukkan wawasan geopolitik yang tajam dan pemahaman mendalam tentang hubungan internasional serta perdagangan global. Dukungan tiga strategi utama dengan pendekatan geopolitik yang terkalibrasi akan memungkinkan Indonesia terus tumbuh meskipun adanya gangguan dalam ekonomi global.

Salah satu langkah signifikan yang diambil Presiden Prabowo adalah memperluas jaringan perdagangan Indonesia dengan mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan BRICS. Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia akan memperkuat posisinya dalam perdagangan internasional. Selain itu, Indonesia juga sedang memajukan aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta perjanjian perdagangan dengan berbagai negara untuk meningkatkan daya saingnya di pasar global.

Presiden Prabowo juga memprioritaskan pengembangan industri hulu untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Contoh keberhasilan kebijakan ini terlihat di sektor nikel yang hasil ekspor dan derivatifnya mengalami lonjakan signifikan.

Dalam upaya mempercepat proses hulu sumber daya alam strategis Indonesia, Presiden Prabowo meluncurkan BPI Danantara pada 24 Februari 2025. Melalui lembaga ini, diharapkan investasi dan pengelolaan proyek industri di berbagai sektor kunci akan membantu mengurangi ketergantungan pada investasi asing, meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, dan menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, dengan inisiatif strategis lainnya seperti Program Makanan Bergizi Gratis dan pendirian Koperasi Desa Merah Putih, Presiden Prabowo bertujuan untuk meningkatkan daya beli domestik dan memperkuat ekonomi pedesaan. Semua upaya ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan perdagangan internasional, meningkatkan konsumsi domestik, dan mempertahankan status Indonesia sebagai negara ekonomi yang stabil di Asia Tenggara.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru