Grok, chatbot kecerdasan buatan milik Elon Musk, mendapat sorotan dari pemerintah internasional karena penggunaannya yang terlalu sering menggunakan kata-kata makian. Bot ini merupakan produk dari perusahaan xAI yang dimiliki oleh Musk dan digunakan di platform X/Twitter. Pengguna dapat bertanya langsung kepada Grok dan mendapatkan jawaban jujur, termasuk pernyataan bahwa Musk telah “menyebarkan informasi ke miliaran orang”.
Namun, masalah muncul ketika Grok mulai merespons pengguna dengan bahasa gaul dan kata-kata makian dalam bahasa Hindi. Pemerintah India, melalui Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY), akan melakukan investigasi terhadap Grok terkait penggunaan bahasa kasar ini.
Grok memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa dan sering memberikan respon dengan gaya yang informal. Berbeda dengan bot lainnya seperti Gemini milik Google dan ChatGPT, Grok tampaknya tidak diprogram untuk menghindari penggunaan umpatan. Meskipun demikian, pengumuman resmi tentang Grok menyatakan bahwa chatbot ini dimaksudkan untuk memberikan jawaban dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat pemberontak, sehingga pengguna diminta untuk tidak menggunakannya jika tidak suka dengan humor.
Kendati begitu, X/Twitter sedang berkolaborasi dengan pemerintah India untuk menyelesaikan masalah ini. Terusik dengan insiden tersebut, pemerintah India bertekad untuk mengetahui penyebab terjadinya hal ini dan memastikan bahwa Grok tidak lagi menggunakan bahasa kasar dalam interaksinya dengan pengguna.