Ilmuwan menemukan cara unik bagaimana sel kulit manusia memberikan respons terhadap cedera. Tubuh manusia terdiri dari banyak sistem yang berkomunikasi melalui sinyal bioelektrik, seperti sistem saraf yang mengirim impuls saraf untuk memicu respons tubuh. Misalnya, saat Anda menyentuh permukaan panas, neuron sensorik di kulit mengirim sinyal listrik ke otak untuk menarik tangan Anda. Namun, penelitian baru menemukan bahwa sel epitel di kulit dan organ juga dapat “berteriak” ketika rusak, namun dengan mekanisme yang berbeda. Mereka mengirim “jeritan” yang lebih lambat tapi penting untuk menyampaikan ancaman, seperti kerusakan sel, stres, perbaikan jaringan, atau respons terhadap peradangan. Temuan ini mengejutkan para ahli yang sebelumnya mengira sel epitel hanya bersifat “bisu”. Dengan adanya penemuan ini, ilmuwan terus menggali lebih dalam tentang komunikasi sel-sel di kulit untuk memahami respons tubuh terhadap cedera.
