Pemerintah Indonesia baru saja meluncurkan kebijakan Tata Kelola untuk Anak Aman dan Sehat Digital (Tunas) sebagai upaya serius untuk melindungi generasi muda dari risiko dunia maya. Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kebijakan ini dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi setiap anak Indonesia. Data menunjukkan bahwa satu dari tiga pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak, yang rentan terhadap berbagai ancaman seperti kekerasan digital, pornografi, dan dampak negatif lainnya.
Kebijakan Tunas mencakup aturan baru yang mengatur tata kelola platform digital untuk melindungi anak sebagai pengguna internet. Dalam kebijakan ini termasuk klasifikasi platform digital berdasarkan risiko konten tidak layak, pengaturan pembuatan akun anak berdasarkan usia, kewajiban edukasi digital, larangan profiling anak untuk kepentingan komersial, serta sanksi administratif bagi pelanggar.
Selain itu, pemerintah juga memberikan masa transisi selama dua tahun untuk penyelenggara platform digital menyesuaikan diri dengan kebijakan Tunas. Selama periode ini, lembaga independen akan dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital hingga terbentuk lembaga independen melalui Peraturan Presiden.
Dengan kebijakan Tunas, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan generasi muda. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dalam dunia digital yang semakin kompleks.
