Penelitian terkini di wilayah Laut Merah yang belum dijelajahi telah mengungkapkan adanya kolam air asin yang tersembunyi di dasar laut. Para ilmuwan menemukan kolam ini hampir 4.000 kaki di bawah permukaan Teluk Aqaba, sepuluh kali lebih asin daripada air laut biasa dan kurangnya oksigen membuatnya lingkungan yang mematikan bagi organisme laut.
Para ahli meyakini bahwa kondisi ekstrem di kolam air garam ini dapat menyerupai lingkungan di Bumi purba, memberikan wawasan tentang kemungkinan kondisi di mana kehidupan awal berkembang di laut dalam. Studi yang diterbitkan di jurnal Nature memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang penemuan ini, menambah lapisan penting pada pengetahuan kita tentang lingkungan bawah laut yang ekstrem.
Kolam air garam ini dianggap sebagai kapsul waktu alami, menjaga catatan geologis dari sejarah Teluk Aqaba yang belum tersentuh. Temuan ini dapat mengungkap bukti kejadian alamiah seperti tsunami, banjir bandang, dan gempa bumi ribuan tahun lalu. Terletak di wilayah Laut Merah yang terkait dengan kisah Nabi Musa, kolam air garam ini membuka potensi baru dalam penelitian geologi dan ekologi.
Peneliti juga berspekulasi bahwa kolam air asin ini dapat memberikan wawasan berharga dalam mencari jejak kehidupan ekstraterestrial. Kondisi ekstrem di kolam air garam menjadi fokus penelitian para ilmuwan untuk memahami evolusi lingkungan laut selama jutaan tahun. Dengan demikian, penemuan ini tidak hanya memperluas pemahaman kita tentang Bumi purba, tetapi juga membuka pintu bagi penjelajahan ilmiah yang lebih dalam dalam ekosistem laut yang unik dan menantang.
