Tuesday, April 29, 2025

Penjelasan Lengkap: Mengapa Hilal Awal Ramadhan Menurut Muhammadiyah Tidak 3 Derajat

Share

Perbedaan dalam menentukan tanggal awal Ramadhan antara Muhammadiyah dan organisasi Islam lainnya sering kali menimbulkan pertanyaan, terutama karena pendapat mereka sering tidak sejalan. Salah satu alasan perbedaan tersebut terjadi karena keduanya menggunakan metode yang berbeda untuk penetapan bulan 1 Ramadhan. NU, menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan langsung) dengan Hisab Hakiki Imkan Rukyat, menetapkan tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6.4 derajat (3-6.4). Sementara Muhammadiyah, menggunakan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal, yang mengandalkan perhitungan astronomi untuk menentukan posisi hilal tanpa perlu menunggu pengamatan langsung.

Muhammadiyah menetapkan bulan baru dimulai pada hari ke-29 bulan kamariah jika pada saat matahari terbenam memenuhi tiga syarat kumulatif, yaitu terjadi ijtimak sebelum matahari terbenam, Bumi, Matahari, dan Bulan berada di posisi bujur langit yang sama, serta Bulan masih berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, bulan berjalan genapkan 30 hari dan bulan baru dimulai pada hari berikutnya. Meskipun terdapat perbedaan, terdapat persamaan antara NU dan Muhammadiyah terkait keberadaan Bulan di atas ufuk pada saat matahari terbenam, yang menjadi inti makna dari perintah Nabi saw melakukan rukyat dan menggenapkan bulan 30 hari bila pengamatan tidak memungkinkan.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru