Dalam menyambut bulan suci Ramadan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengadakan kuliah umum dengan tema “Spirit Ramadan dalam Percepatan Perubahan Budaya Kerja Kementerian Kesehatan”. Acara ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai integritas, disiplin, dan profesionalisme di lingkungan kerja, serta pentingnya mengembangkan budaya kerja yang berintegritas dan anti-korupsi di Kemenkes sesuai dengan perubahan yang sedang terjadi dalam sektor kesehatan. Kegiatan ini diadakan secara hybrid di auditorium Siwabessy, gedung Prof. Sujudi pada Jumat, 28 Februari 2025.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr. Fitroh Rohcahyanto menekankan pentingnya membangun budaya kerja anti-korupsi dengan pendekatan agama. Beliau mengatakan bahwa bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melatih diri dalam melepaskan kemelekatan terhadap harta dan memperkuat kesadaran akan integritas.
Dr. Fitroh merujuk pada Surat Ali Imran ayat 134 yang menyatakan bahwa orang yang bertakwa adalah yang dapat membelanjakan hartanya dalam keadaan lapang dan sempit. Menurutnya, prinsip ini juga harus tercermin dalam etos kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama dalam memberikan pelayanan publik yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
Beliau juga menggarisbawahi pentingnya membangun budaya kerja yang berintegritas, dengan menghindari sikap serakah dan egois. Dr. Fitroh membagikan konsep “IDOLA” sebagai prinsip kerja yang mencakup Integritas, Dedikasi, Objektif, Loyalitas, dan Adil.
Selain itu, Dr. Fitroh memperkenalkan konsep “Gatot Kaca” sebagai prinsip kerja yang responsif, totalitas, komprehensif, dan penuh empati dalam melayani masyarakat. Beliau menekankan bahwa empati sangat penting dalam memberikan layanan terbaik. Ramadan diharapkan menjadi waktu refleksi untuk meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun profesional.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan komitmen Kemenkes dalam meningkatkan budaya kerja yang didasari oleh integritas, loyalitas, dan pelayanan unggul. Ia memujikan pentingnya menjauhi korupsi, kolusi, dan nepotisme sesuai dengan Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 188.
Prof. Dante menjelaskan bahwa transformasi internal Kemenkes terus berlangsung untuk mempercepat enam pilar transformasi kesehatan. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah nilai inti ASN BerAKHLAK guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan dan profesional.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai unit kerja di lingkungan Kemenkes, dari Rumah Sakit Vertikal hingga Balai Karantina Kesehatan. Diskusi yang luas diharapkan dapat membuka jalan bagi perbaikan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berfokus pada kepentingan masyarakat.
Dengan semangat Ramadan, Kementerian Kesehatan terus berkomitmen untuk memperbaiki sistem layanan kesehatan dan membangun lingkungan kerja yang lebih profesional, transparan, dan bebas dari korupsi. Kegiatan ini dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI untuk informasi lebih lanjut.