Sunday, February 16, 2025

Penemuan dan Wawasan Arkeolog Tentang Kutukan Firaun

Share

Misteri Kutukan Firaun yang telah menghantui banyak orang selama bertahun-tahun akhirnya terpecahkan. Penemuan makam Mesir kuno telah menyebabkan kepercayaan akan kutukan tersebut, yang diyakini memengaruhi siapa pun yang menyentuh tempat peristirahatan terakhir para raja kuno. Sejumlah kasus kematian misterius setelah membongkar makam Tutankhamun telah membuat banyak orang merasa takut. Namun, menurut arkeolog terkemuka, Zahi Hawass, kutukan tersebut sebenarnya bukanlah akibat sihir kuno, melainkan karena paparan kuman kuno yang terdapat di dalam makam.

Hawass menjelaskan bahwa mumi yang ada di dalam makam memiliki kuman yang tidak terlihat, dan para arkeolog yang terburu-buru masuk ke dalam makam rentan terkena kuman tersebut. Kisah Lord Carnarvon yang meninggal lima bulan setelah membuka makam Tutankhamun bukanlah karena kutukan, melainkan karena gigitan nyamuk terinfeksi. Hal ini mengungkapkan bahwa kutukan Firaun sebenarnya merupakan mitos belaka.

Penemuan sarkofagus berat 25 ton di dalam tanah hingga 60 kaki oleh Hawass juga menunjukkan bahwa kutukan Firaun hanyalah cerita yang dibesar-besarkan oleh media. Hormat eksklusif yang diberikan kepada surat kabar The Times setelah penemuan makam Tutankhamun juga memperkuat keberadaan spekulasi yang tidak benar tentang kutukan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa takhayul terkait kutukan Firaun sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah dan hanya merupakan cerita fiksi belaka.

Baca Lainnya

Berita Terbaru