Thursday, February 6, 2025

“Sampah Luar Angkasa Terdeteksi Mengancam Bumi”

Share

Luar angkasa semakin dipenuhi dengan sampah seperti bekas pendorong roket dan benda-benda yang dibuang astronot. Fenomena ini terjadi seiring dengan peningkatan misi luar angkasa dan peluncuran satelit oleh berbagai pihak. Sisa-sisa wahana antariksa ini dapat jatuh ke Bumi kapan saja, seperti yang terjadi pada awal 2025 ketika puing-puing uji coba roket Starship milik SpaceX gagal mendarat dan menyebabkan kerusakan di Kepulauan Turks dan Caicos.

Tidak hanya itu, pada akhir 2024, sampah antariksa juga jatuh di sebuah desa terpencil di Kenya, seperti yang teridentifikasi oleh Badan Antariksa Kenya (KSA) sebagai cincin pemisah roket peluncur berdiameter besar. Menurut Inter-Agency Space Debris Coordination Committee (IADC), sampah antariksa adalah sisa-sisa objek antariksa buatan manusia yang kembali ke atmosfer Bumi namun sudah tidak berfungsi.

Data dari European Space Agency (ESA) menunjukkan bahwa jumlah sampah antariksa yang kembali ke atmosfer terus meningkat, dan banyak di antaranya tidak habis terbakar sehingga jatuh di lautan atau daratan. Saat ini, ada ribuan objek antariksa yang dipantau dan lebih dari 40.000 puing-puing berdiameter besar di orbit Bumi.

Prediksi pertumbuhan sampah ruang angkasa yang signifikan ini menjadi ancaman serius bagi Bumi, termasuk Indonesia. Sampah antariksa yang jatuh ke Bumi dapat membawa zat berbahaya seperti hydrazine dan material radioaktif yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia serta ekosistem. Karena itu, setiap negara perlu bertanggung jawab atas aktivitas antariksa mereka dan memperhatikan dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Menjaga kebersihan luar angkasa merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlangsungan hidup planet ini.

Baca Lainnya

Berita Terbaru