TikTok telah menjadi topik pembicaraan hangat di Amerika Serikat, di tengah pembicaraan akuisisi antara Microsoft dan pemilik TikTok, ByteDance. Dengan sekitar 170 juta pengguna aktif di AS, TikTok menjadi pusat perhatian setelah undang-undang keamanan nasional diterapkan pada Januari 2025. Presiden Trump telah memberikan sinyal akan terjadi “perang penawaran” untuk mengakuisisi platform media sosial tersebut.
Microsoft yang dipimpin oleh CEO Satya Nadella telah ada dalam percakapan sebelumnya untuk mengakuisisi TikTok pada tahun 2020, namun pembicaraan itu tidak berhasil. Selain Microsoft, Elon Musk dari Tesla dan startup kecerdasan buatan Perplexity AI juga menunjukkan minat untuk membeli TikTok. Potensi monetisasi iklan yang besar membuat TikTok dianggap sebagai aset digital yang bernilai tinggi, dengan valuasi operasi di Amerika Serikat diperkirakan mencapai USD 40-50 miliar.
Namun, pembeli potensial akan menghadapi tantangan dalam mengakuisisi TikTok terkait dengan pengawasan ketat terhadap privasi data dan regulasi antitrust. Pemerintah AS juga berperan penting dalam keputusan akuisisi ini, dengan Trump bahkan menyarankan agar pemerintah AS memiliki saham hingga 50% di perusahaan yang mengelola TikTok sebagai bagian dari solusi jangka panjang. Dengan berbagai pihak yang tertarik, masa depan TikTok di Amerika Serikat masih dalam ketidakpastian, menunggu keputusan yang akan datang.