Generasi Z kini menggunakan TikTok sebagai mesin pencari alternatif selain Google dan Facebook. TikTok tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana mencari informasi. Contohnya, seorang remaja bernama Ja’Kobi Moore membutuhkan surat rekomendasi dari seorang guru. Dengan bantuan TikTok, dia menemukan video yang menjelaskan cara meminta surat rekomendasi dan template yang dibuat oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa algoritma TikTok yang personalisasi membantu pengguna menemukan informasi sesuai dengan preferensi mereka.
Tidak hanya itu, TikTok juga memberikan pengalaman yang lebih bersifat pribadi dengan adanya pengguna nyata yang memberikan informasi, berbeda dengan situs web anonim. Meskipun Google tetap menjadi mesin pencari utama, banyak orang mulai beralih ke platform lain seperti Amazon untuk mencari produk, Instagram untuk mengikuti tren, dan Snap Maps Snapchat untuk menemukan bisnis lokal. Transformasi ini menunjukkan bahwa cara orang mencari informasi secara digital semakin beragam.
Google pun mengakui pesatnya perkembangan TikTok sebagai mesin pencari alternatif. Sebuah eksekutif Google mengungkapkan bahwa banyak anak muda lebih memilih TikTok atau Instagram daripada Google untuk mencari informasi. Perubahan ini menandai evolusi pencarian digital yang memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi secara lebih variatif dan sesuai dengan preferensi mereka.