Friday, January 24, 2025

“Prioritaskan Keselamatan Pasien dengan Penggunaan AI”

Share

Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam dunia kesehatan semakin menarik perhatian karena tingkat akurasinya yang tinggi dalam melakukan diagnosa penyakit berdasarkan gejala yang ada. Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T, M.Si, menegaskan pentingnya keselamatan pasien dalam penerapan AI di praktik klinis. Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi diagnostik, dokter tetap harus menjadi penentu keputusan di dalam praktik kesehatan, dengan AI sebagai alat bantu dalam memberikan rekomendasi diagnosa. Penting juga untuk memastikan bahwa penerapan AI dalam praktik medis meningkatkan kualitas pelayanan tanpa mengabaikan keahlian medis manusia.

Integrasi AI dalam praktik medis harus dilakukan dengan penilaian yang kritis terhadap keakuratan dan metodologi penelitian yang digunakan dalam pengembangannya. Meskipun AI dapat memberikan informasi awal terkait kesehatan, penting bagi masyarakat untuk tetap berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang lebih akurat. Hal ini karena AI belum dapat menggantikan peran dokter dalam melakukan pemeriksaan fisik dan prosedur diagnostik lanjutan yang diperlukan.

Penggunaan AI harus diarahkan pada prioritas keselamatan pasien dan harus dipahami bahwa teknologi ini tidak selalu mencakup analisis spesifik terhadap kondisi medis individu. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis tetap menjadi langkah yang penting dalam mendapatkan penilaian yang komprehensif terkait kesehatan dan pengobatan yang dibutuhkan. Peran dokter dalam praktik medis tetap tak tergantikan meskipun adanya perkembangan teknologi AI, sehingga integrasi teknologi harus didasarkan pada etika dan keselamatan pasien.

Baca Lainnya

Berita Terbaru