Nissan dan Honda baru-baru ini mengumumkan rencana untuk bekerja sama dalam berbagi teknologi, membuka kemungkinan untuk menghasilkan mobil kembar seperti yang dilakukan oleh Toyota dan Daihatsu. Kolaborasi ini mencakup berbagai platform yang akan digunakan untuk memproduksi berbagai jenis kendaraan mulai dari yang bermesin konvensional hingga listrik. Kemitraan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya antara kedua perusahaan pada kuartal pertama 2024, yang bertujuan untuk memperkenalkan kendaraan dengan kecerdasan buatan dan teknologi elektrifikasi.
Direktur Nissan, Presiden, CEO serta Wakil Eksekutif Makoto Uchida, dan Direktur serta Wakil Eksekutif Toshihiro Mibe dari Honda, menyatakan kesepakatan ini sebagai langkah penting untuk peduli akan keberlanjutan lingkungan dan menghadapi tantangan industri otomotif saat ini. Mereka sepakat untuk melakukan penelitian bersama dalam teknologi canggih dan berkomitmen untuk menciptakan produk dan layanan yang menarik bagi pelanggan global.
Dengan kolaborasi ini, Nissan dan Honda memiliki visi yang sama untuk mempertahankan daya saing global serta menghasilkan produk serta layanan yang inovatif untuk konsumen di seluruh dunia. Kedua perusahaan yakin bahwa dengan menggabungkan kekuatan mereka, mereka dapat memberikan nilai tambah yang unik kepada pelanggan mereka. Selain itu, kerjasama ini diharapkan akan membantu mereka membangun nilai mobilitas baru melalui penggabungan pengetahuan, talenta, dan teknologi yang dimiliki oleh kedua perusahaan.
Kerjasama ini juga membawa berbagai manfaat besar bagi Nissan dan Honda, termasuk berbagi platform untuk mengurangi biaya pengembangan, meningkatkan efisiensi produksi, dan optimalisasi rantai pasokan. Meskipun beberapa pihak skeptis menyuarakan keraguan mereka, mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn, menyoroti potensi konflik kepentingan antara dua perusahaan yang beroperasi di pasar yang sama. Meskipun demikian, langkah ini tetap diambil dengan keyakinan bahwa kolaborasi akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan memperkuat posisi industri otomotif global secara keseluruhan.