Wednesday, November 6, 2024

Kemenkes Luncurkan Peta Jalan Eliminasi Malaria dan Pencegahan Penularan Kembali di Indonesia – Sehat Negeriku

Share

Jakarta, 10 Oktober 2024

Indonesia telah mencapai langkah signifikan dalam upaya pemberantasan malaria. Hingga Juni 2024, sekitar 77% (398 dari 514) kabupaten/kota telah menerima sertifikat eliminasi malaria, sementara 23% sisanya masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut. Namun, Indonesia masih mencatat sekitar 400.000 kasus malaria setiap tahunnya.

Pemerintah tetap teguh pada komitmennya untuk mencapai status bebas malaria pada tahun 2030, sebagaimana tercantum dalam Prioritas Pembangunan Nasional 2020-2024, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 22 Tahun 2022 tentang Upaya Pemberantasan Malaria.

Untuk memperkuat komitmen ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Peta Jalan Eliminasi Malaria dan Pencegahan Penularan Kembali untuk periode 2025-2045 di Jakarta pada Kamis (10/10).

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa saat ini dunia sedang “berperang” melawan penyakit menular yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk parasit yang menyebabkan malaria. Malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina dan sangat berbahaya.

Menurut data WHO, malaria menempati peringkat ketiga penyakit paling mematikan di dunia, dengan 2-3 juta kasus baru setiap tahun. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 1,2 juta kasus malaria dan sekitar 100.000 kematian akibat penyakit ini setiap tahun.

Peluncuran peta jalan ini diharapkan dapat mendapatkan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, terutama para pemimpin negara-negara berkembang, untuk mendukung upaya pemberantasan malaria. Menteri Kesehatan menambahkan bahwa peta jalan ini disusun dengan melibatkan para ahli dan profesional kesehatan, serta memiliki visi untuk Indonesia menjadi negara bebas malaria.

Selain meluncurkan peta jalan eliminasi tersebut, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk memerangi malaria di Indonesia, seperti memperkuat surveilans, menyebarkan alat rapid test dan mikroskop ke semua puskesmas, serta memasang laboratorium PCR di 514 kabupaten/kota.

Prof. Susilo Bambang Yudhoyono, Penasihat Khusus Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), mengapresiasi peluncuran peta jalan eliminasi malaria ini dan menyatakan bahwa target yang ditetapkan sangat realistis. Ia yakin bahwa Indonesia bisa menjadi model dalam upaya pemberantasan malaria di kawasan Asia-Pasifik.

Presiden ke-6 RI juga menekankan pentingnya tindakan nyata di lapangan, terutama di daerah endemis malaria seperti Papua, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur. Semua pemangku kepentingan, termasuk pemimpin daerah dan masyarakat, diharapkan dapat berkolaborasi untuk mencapai target eliminasi malaria.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected].

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru