Wednesday, September 11, 2024

LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [RADEN PANJI MUHAMMAD NOER]

Share

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Salah satu hal yang saya pelajari tentang kepemimpinan dari Cak Noer dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat singkat yang ia sampaikan langsung kepada saya: ‘Prabowo, tugas seorang pemimpin sangat sederhana. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan terlantar dapat tertawa’.

Logikanya sederhana: jika orang miskin dalam keadaan penuh kekurangan, namun mereka dapat tertawa, itu berarti mereka percaya bahwa ada harapan. Mereka berharap bahwa seorang pemimpin dapat mengatasi kesulitan tersebut. Itu adalah tugas seorang pemimpin, menurut Cak Noer. Saya anggap itu sebagai sesuatu yang bijak dan mendasar yang tidak akan pernah saya lupakan.

Tugas seorang pemimpin adalah bekerja agar orang miskin, terlantar, dan lemah bisa bahagia. Ketika seseorang tertawa, itu berarti dia bahagia. ‘Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan terlantar dapat tertawa’. Hikmah Cak Noer sekarang menjadi filsafat kepemimpinan saya.

Pak Mohammad Noer lebih dikenal sebagai Cak Noer. Saya hanya mengenalnya setelah ia pensiun. Saya bertemu dengannya sekilas ketika ia menjadi duta besar untuk Prancis. Kemudian saya berkesempatan untuk berbicara lebih dalam dengannya setelah ia pensiun dan kembali ke Surabaya.

Sebagai Gubernur Jawa Timur, ia dikenal dekat dengan rakyatnya. Saya merasa perlu untuk berdiskusi dengannya ketika saya menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Indonesia (HKTI). Mungkin ia tahu bahwa saya juga sangat peduli dengan kondisi pertanian dan nasib petani di Indonesia. Ia menerima tawaran saya untuk memberikan ceramah dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh HKTI di Surabaya. Kemudian, saya memiliki beberapa percakapan dengannya.

Banyak pandangannya tentang pembangunan ekonomi pedesaan, serta ekonomi rakyat, sejalan dengan saya. Kami percaya bahwa Indonesia dapat mandiri dan harus mandiri. Kami berdua ingin memberikan pendapatan yang lebih baik kepada petani, yang sangat penting untuk keamanan pangan dan kemandirian bangsa.

Dari banyak ceritanya, ada beberapa hal menarik yang perlu dicatat. Pertama, ia mengatakan bahwa ia sering membawa seluruh staf utamanya untuk melakukan perjalanan dari desa ke desa. Ia mengatakan bahwa ia sering mengadakan pertemuan di balai desa, balai kecamatan, dan balai kabupaten. Sekali sebulan, ia akan bekerja di luar ibu kota selama dua hingga tiga minggu dan bekerja di kantor desa dan kecamatan. Itulah bagaimana ia bisa mengamati dan mendengarkan masalah yang dihadapi masyarakat.

Salah satu pelajaran tentang kepemimpinan yang diajarkan kepadaku adalah kalimat sederhana. Ia mengatakan kepadaku: ‘Tugas seorang pemimpin yang baik sangat sederhana. Seorang pemimpin harus menciptakan kondisi agar orang-orangnya tersenyum.’ Javanese: jika orang miskin bisa tersenyum, itu adalah langkah menuju mengatasi kemiskinan mereka. Itu berarti mereka memiliki cukup makan, dan anak-anak mereka dapat pergi ke sekolah dan mendapatkan layanan kesehatan tanpa biaya. Jadi meskipun kalimat itu singkat, maknanya memiliki dampak yang sangat besar dan dalam bagi saya. Itu adalah motto saya dalam semua kampanye politik saya. Saya akan bekerja agar rakyat Indonesia bisa tersenyum. Terutama orang miskin.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru