Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menyiapkan saluran khusus untuk memerangi hoax atau berita bohong menjelang Pilkada Serentak 2024. Saluran tersebut akan dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan jika menemukan hoax.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informasi Publik Kemenkominfo, Prabu Revolusi, mengatakan langkah ini dilakukan untuk mencegah dan memastikan jalannya Pilkada yang damai. Hal ini penting mengingat banyaknya berita bohong yang tersebar selama kontestasi demokrasi.
Prabu berharap saluran ini dapat membantu kelancaran Pilkada dengan mencegah penyebaran hoax yang dapat mengganggu proses demokrasi. Kemenkominfo juga telah melakukan pertemuan dengan beberapa platform media sosial untuk hal ini.
Langkah ini diambil untuk memastikan komitmen bersama dalam merespons dengan cepat penyebaran berita bohong terkait Pilkada. Pentingnya karena hoax dapat menyebar hingga 20 kali lebih cepat daripada proses klarifikasinya.
Setiap hari, Kemenkominfo menerima ribuan laporan hoax yang beredar di media sosial dan berita terkait Pilkada. Laporan ini diterima melalui mesin pemantau yang dimiliki oleh tim Aptika.
Berdasarkan laporan tersebut, pihak Kemenkominfo telah mengambil tindakan tegas, termasuk meminta klarifikasi dari platform dan penerbit yang menyebarkan informasi tersebut, serta menutup atau menghapus konten yang terbukti hoax.
