Wednesday, June 18, 2025

Mau Ganti Filter Udara Aftermarket Buat Mobil? Kenali Dulu Jenis dan Cara Merawatnya

Share

- Advertisement -

Pemilihan untuk mengganti filter udara mobil dari produk OEM menjadi produk aftermarket sering dilakukan oleh para pemilik kendaraan. Mereka melakukannya dengan harapan bisa mendapatkan akselerasi mesin yang lebih instan dari kondisi standar. Namun, apakah benar demikian?

Seperti yang kita ketahui, ada beberapa brand filter udara aftermarket yang memproduksi saringan udara di ruang mesin untuk kendaraan roda empat. Secara fungsi tetap sama dengan produk bawaan pabrik, yaitu menyaring udara yang masuk melalui saluran air intake sebelum disalurkan ke dalam mesin. Filter udara ini memiliki tugas yang mirip dengan masker manusia yang banyak dipakai ketika pandemi Covid-19, yaitu menjadi hambatan agar tidak semua material udara dari luar mengalir ke ruang mesin.

Kelebihan filter udara aftermarket adalah klaim yang mereka berikan, dimana produk mereka bisa menghasilkan debit udara lebih banyak daripada filter OEM. Namun, sebelum menggantinya, ada baiknya pemilik kendaraan mengetahui kelebihan dan kelemahan filter udara aftermarket ini.

Filter udara untuk mobil merupakan komponen mesin yang bertugas untuk menyaring kotoran. Udara yang masuk ke ruang bakar melalui saluran intake akan tetap bersih dan menciptakan proses pembakaran yang lebih sempurna di dalam mesin. Ada beberapa brand dan jenis filter udara aftermarket yang berbeda-beda, mulai dari bahan filter yang digunakan hingga model filternya.

Beberapa jenis filter udara mobil berdasarkan bahan filter yang digunakan antara lain filter udara berbahan kertas, filter udara berbahan cotton, dan filter udara berbahan stainless steel. Filter berbahan kertas memiliki kerapatan pori-pori 12 – 25 mikron dan tidak disarankan untuk dibersihkan karena bahan kertas yang mengandung minyak bisa menurunkan performa mesin. Filter berbahan cotton atau katun memiliki performa lebih baik dan usia pakainya lebih lama dibanding filter kertas. Sedangkan filter berbahan stainless steel memiliki kerapatan pori-pori sekitar 45 mikron, membuat aliran udara lebih deras dan perawatannya cukup dengan mencuci dengan air.

Filter udara juga bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan posisi penempatannya. Ada filter replacement yang digunakan untuk mengganti filter OEM dengan kualitas yang lebih baik, serta filter open element yang posisinya di luar tanpa box filter. Filter jenis ini cocok untuk penggunaan di ajang balap yang membutuhkan debit udara masuk lebih banyak saat mesin bekerja maksimal.

Penting untuk menjaga filter udara mobil tetap bersih dan berfungsi optimal. Filter OEM atau aftermarket berbahan kertas perlu diganti setiap 20.000 km, sedangkan filter berbahan cotton atau stainless steel tidak perlu diganti namun cukup dibersihkan setiap 10.000 – 20.000 km. Ada beberapa tanda yang menunjukkan filter udara sudah perlu diganti, seperti debu yang menumpuk pada filter, penurunan tenaga mobil, perubahan warna asap knalpot, konsumsi bahan bakar yang lebih boros, serta lampu indikator yang menyala atau mesin sulit dihidupkan.

Dengan menjaga filter udara mobil tetap bersih dan optimal, pemilik kendaraan dapat memastikan kinerja mesin mobil tetap baik dan performa yang dihasilkan juga maksimal. Sehingga, pemilihan filter aftermarket bisa menjadi pilihan yang tepat asalkan pemilik kendaraan mengikuti prosedur perawatan dengan benar.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru