Jakarta, 10 Juni 2024
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Rizhao Xinyi melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) Kerja Sama Pelatihan Dokter Kardiovaskular. Kerja sama ini terbentuk saat Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan dr. Arianti Anaya melakukan kunjungan kerja ke China minggu lalu.
Melalui kerja sama ini, Kementerian Kesehatan akan mengirim sejumlah dokter, perawat, dan teknisi kardiovaskular ke rumah sakit Rizhao Xinyi untuk studi lebih lanjut dalam lima tahun ke depan.
Tujuan dari komitmen ini adalah untuk mempercepat peningkatan kapasitas dan kualitas tenaga medis dan kesehatan dalam menangani penyakit jantung di Indonesia. Hal ini sesuai dengan meningkatnya angka kejadian penyakit kardiovaskular di Indonesia setiap tahun, yang membuatnya menjadi salah satu penyakit dengan beban biaya kesehatan tertinggi.
Selain penandatanganan perjanjian kerja sama dengan RS Rizhao Xinyi, Kemenkes RI juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan beberapa rumah sakit di China lainnya, seperti Rumah Sakit Zhongshan yang berafiliasi dengan Universitas Fudan di Shanghai, Rumah Sakit Rizhao yang berafiliasi dengan Universitas Qingdao/Rumah Sakit Jantung Rizhao, dan Rumah Sakit Peking Union Medical College.
Diharapkan melalui kerja sama ini, hubungan persahabatan antara Kemenkes dan RS Jantung Rizhao dapat diperkuat, peluang belajar bagi dokter dan teknisi kardiovaskular Indonesia di RS Jantung Rizhao terbuka, dan terciptanya tenaga medis profesional kardiovaskular yang kompeten di Indonesia. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan medis di Indonesia.
Letter of Intent Kerja Sama Pelatihan Dokter Kardiovaskular, yang ditandatangani oleh Rumah Sakit Rizhao yang berafiliasi dengan Universitas Qingdao/Rumah Sakit Jantung Rizhao dan Kementerian Kesehatan RI, merupakan pencapaian penting bagi kedua negara dalam memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam konteks “Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan” (Belt and Road Initiative).
“Kami berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong kerja sama di bidang medis antara China dan Indonesia, mencapai pembangunan bersama, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kedua negara, serta memberikan kontribusi bagi kemajuan pelayanan medis dan kesehatan global serta pembangunan dan kesejahteraan regional,” kata Dirjen dr. Arianti.
Rumah Sakit Rizhao, yang berafiliasi dengan Universitas Qingdao atau dikenal sebagai Rumah Sakit Jantung Rizhao, merupakan rumah sakit yang ditunjuk sebagai jaringan asuransi kesehatan nasional atau rumah sakit rujukan nasional. Rumah sakit ini telah dibangun sesuai dengan standar internasional yang terakreditasi JCI dan berstandar Kelas III A domestik.
Rumah sakit nirlaba ini adalah pusat kerja sama teknologi medis antara Sekolah Tinggi Kedokteran Klinis ke-12 Universitas Qingdao dan Rumah Sakit Zhongshan yang berafiliasi dengan Universitas Fudan. Rumah Sakit Jantung Rizhao menyediakan layanan diagnosis dan pengobatan komprehensif yang menggabungkan penelitian klinis, pendidikan, dan kegiatan ilmiah.
Prof. Ge Junbo adalah direktur Departemen Kardiologi di Rumah Sakit Zhongshan yang berafiliasi dengan Universitas Fudan. Beliau juga menjabat sebagai dekan di Universitas Fudan, akademisi di Akademi Ilmu Pengetahuan China, wakil ketua Komite Sentral Masyarakat Jiusan, dan ketua Aliansi Kesehatan Kardiovaskular China.
Rumah Sakit Jantung Rizhao memiliki tim medis yang terdiri dari para ahli senior dan profesional berpengalaman dari berbagai rumah sakit tersier terkemuka di China. Rumah sakit ini dilengkapi dengan departemen dan peralatan medis canggih, sehingga tim medis dapat memberikan diagnosis dan rencana pengobatan yang akurat, efisien, dan personal kepada pasien.
Rumah Sakit Jantung Rizhao, dengan konsep “perawatan medis yang unggul dan perawatan yang berdedikasi”, berkomitmen untuk meningkatkan standar medis domestik melalui inovasi dan terobosan, melatih tim medis dan keperawatan melalui pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, serta memberikan platform praktik terbaik bagi dokter untuk meningkatkan keahlian dan pengalaman mereka.
Berita ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid