Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah perkembangan nyamuk penyebab DBD di sekitar lingkungan. Salah satunya adalah melalui PSN 3M Plus.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membuat nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) tidak betah hidup di sekitar kita. Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD dapat diberantas dengan menyemprotkan racun serangga, termasuk yang biasa digunakan sehari-hari di rumah. Namun, penyemprotan saja tidak cukup untuk memberantas nyamuk tersebut. Penyemprotan hanya dapat membunuh nyamuk dewasa saja.
Oleh karena itu, pemberantasan jentik juga harus dilakukan. Selama jentiknya tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetas dari tempat perkembangbiakannya. Oleh karena itu, gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) dilahirkan untuk mendorong masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M Plus.
Jumantik bertugas untuk mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk, seperti di bak mandi yang jarang dikuras, genangan air di sampah, atau plastik kemasan air minum. Untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut, sarang nyamuk harus diberantas. Salah satunya dilakukan melalui PSN 3M Plus.
Selain itu, Jumantik juga bertugas untuk mengedukasi dan menggerakkan sumber daya secara tidak langsung melalui media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai PSN 3M Plus.
PSN 3M Plus adalah cara untuk mencegah DBD yang dapat dilakukan bersama-sama di lingkungan sekitar dengan cara menguras tempat penampungan air setidaknya seminggu sekali, menutup tempat-tempat penampungan atau sumber air dengan rapat, dan menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan, atau menyingkirkan barang-barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
Selain itu, langkah-langkah lainnya termasuk menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air seperti pelepah pisang atau tempat yang dapat menampung air hujan, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti-nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi di rumah, gotong royong membersihkan lingkungan, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, memperbaiki saluran air yang tidak lancar, mengganti air vas bunga dan lainnya secara berkala, menutup lubang-lubang pada potongan bambu, pohon, dan tidur menggunakan kelambu.
Larvasida adalah metode pemberantasan nyamuk dengan menaburkan bubuk abate atau pembunuh jentik nyamuk lainnya ke dalam tempat penampungan air.
Inovasi pencegahan lainnya adalah mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam nyamuk tersebut sehingga nyamuk yang mengigit manusia tidak akan menularkan virus dengue. Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh di tubuh nyamuk, kecuali nyamuk Aedes aegypti. Ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus dengue.
Penerapan inovasi ini di Yogyakarta telah terbukti berhasil menurunkan kasus demam berdarah hingga 77 persen. Bakteri Wolbachia aman bagi manusia dan lingkungan, sehingga risikonya sangat kecil.
Penggunaan teknologi ini tidak menggantikan metode pencegahan DBD yang telah ada sebelumnya. Masyarakat tetap harus aktif melakukan PSN 3M Plus di sekitar tempat tinggal mereka.
Penulis: Tim Redaksi Mediakom