Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda mengingatkan para pengawas pemilu untuk menjaga semangat filosofi Pancasila dalam upaya menciptakan keadilan dalam pemilu dan pilkada. Hal tersebut disampaikan saat membuka Rapat Evaluasi Pengawasan Rekrutmen Badan Penyelenggara ad hoc di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (1/6).
Herwyn menjelaskan bahwa para pengawas pemilu harus mengutamakan nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, tugas para pengawas merupakan bagian dari bangsa yang memiliki keyakinan dan spiritual masing-masing sesuai dengan sila pertama Pancasila.
Ia juga menyebutkan bahwa sila kedua, yakni kemanusiaan yang adil beradab, berarti para pengawas pemilu harus memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada semua orang, termasuk dalam seleksi penyelenggara pemilu tingkat ad hoc.
Selain itu, sila ketiga dalam pemilu dan pilkada mengacu pada semangat persaudaraan dan persatuan, di mana perbedaan dan masalah harus tetap diatasi demi menjaga persatuan Indonesia.
Herwyn menekankan pentingnya memahami sila keempat sebagai dasar dalam berdemokrasi dan pengambilan keputusan, di mana pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan.
Lebih lanjut, dalam mewujudkan kemanusiaan yang adil beradab, Herwyn berharap agar pemilu berjalan dengan keadilan dan beradab, tanpa adanya jual beli suara.
Ia juga meminta agar anggota Bawaslu provinsi di seluruh Indonesia menjaga kualitas kerja dengan semangat Pancasila, termasuk dalam proses seleksi pengawas ad hoc. Herwyn menutup dengan menegaskan bahwa Bawaslu akan terus melakukan pengawasan yang adil dan tidak memihak dalam Pilkada 2024.