Sunday, April 27, 2025

Tesla Dianggap Masih Paling Inovatif Dibanding Mobil China

Share

Berdasarkan data survei yang dilakukan Indikator Kesiapan Masa Depan (FRI) 2024 yang dirilis oleh The International Institute of Management and Development (IMD), saat ini Tesla masih menjadi produsen mobil paling inovatif di dunia.

IMD adalah sekolah bisnis yang menyediakan program pendidikan untuk eksekutif perusahaan. Sekolah ini dikenal sebagai pionir dalam pengembangan pendidikan kepemimpinan dan transformasi digital untuk perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Menurut riset IMD Future Readiness 2024, Tesla masih memimpin dalam kategori produsen mobil paling inovatif di dunia. Indikator ini mengurutkan peringkat berdasarkan tingkat inovasi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Setelah Tesla, brand otomotif terkemuka dari China, BYD Co. Ltd, menduduki peringkat kedua. Diikuti oleh Volkswagen AG dari Jerman di posisi ketiga, dan Stellantis NV dari Belanda di posisi keempat. Posisi kelima diisi oleh Hyundai Motor Co. Ltd dari Korea.

Menurut Howard Yu, Direktur IMD Center for Future Readiness, peringkat perusahaan dalam daftar ini dinamis. Penurunan peringkat tidak berarti bahwa perusahaan tersebut tidak inovatif, namun tingkat inovasinya mungkin tidak secepat pesaingnya.

Toyota, yang sebelumnya menduduki peringkat kedua pada 2022, mengalami penurunan peringkat hingga posisi 11 di bawah BYD, Neo, dan Lee Auto dari China. Hal ini disebabkan karena inovasi Toyota tidak segera merespons kebutuhan pasar seperti pesaing dari China.

Produsen mobil China diperkirakan akan mendominasi sepertiga pangsa pasar mobil listrik global pada tahun 2030. Ini disebabkan oleh harga yang bersaing dan inovasi yang agresif, terutama dari produsen seperti Geely, Nio, dan Li Auto yang menjual mobil listrik dengan harga terjangkau.

Untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur EV di Asia Tenggara, disarankan untuk mengembangkan kebijakan, aturan, dan insentif yang mendukung adopsi dan manufaktur kendaraan listrik. Selain itu, kerja sama dengan negara-negara di wilayah tersebut juga diperlukan untuk menciptakan pasar dan rantai pasokan yang solid.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru