Saturday, October 12, 2024

Hadirkan Orang yang Telah Meninggal, Teknologi VR Dinilai Penuh Risiko

Share

Teknologi VR Diklaim Penuh Risiko

MENLO PARK – Teknologi VR baru-baru ini memunculkan dilema etika yang rumit. Di satu sisi, teknologi ini memungkinkan orang untuk terhubung kembali dengan orang-orang terkasih yang telah meninggal. Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa teknologi ini dapat memperpanjang masa berkabung dan membuat orang sulit untuk move on.

Seperti yang dilaporkan oleh Unilad, Minggu (5/5/2024), ada juga kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat disalahgunakan untuk tujuan jahat, seperti menciptakan avatar orang yang masih hidup tanpa persetujuan mereka. Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan teknologi VR baru ini adalah keputusan pribadi.

Tidak ada jawaban benar atau salah, dan setiap orang harus mempertimbangkan dengan cermat pro dan kontra sebelum memutuskan apakah teknologi ini tepat untuk mereka. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Tujuan penggunaan teknologi ini. Apakah Anda ingin terhubung kembali dengan orang yang telah meninggal yang Anda cintai?
2. Apakah Anda ingin mengalami sesuatu yang baru dan menarik? Atau apakah Anda ingin menggunakan teknologi ini untuk tujuan terapeutik?
3. Bagaimana perasaan Anda saat menggunakan teknologi ini? Apakah Anda merasa senang, sedih, atau cemas? Adakah kemungkinan Anda akan mengalami kilas balik atau reaksi stres pasca-trauma (PTSD)?
4. Konsekuensi etis. Apakah menurut Anda penggunaan teknologi ini secara etis? Apakah Anda khawatir tentang potensi penyalahgunaannya?

Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi VR baru ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental terlebih dahulu. Mereka dapat membantu Anda memahami potensi risiko dan manfaat teknologi ini serta membuat keputusan yang tepat bagi Anda. (wbs)

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru