Thursday, June 19, 2025

Begini Cara Menghindari Child Grooming di Video Game Online

Share

- Advertisement -

loading…

Orang tua harus ikut mengawasi video game yang dimainkan oleh anak mengingat meningkatnya tren child grooming. Foto: ist

JAKARTA – Child grooming menjadi istilah baru yang harus diketahui oleh orang tua yang memiliki anak yang gemar bermain video game online. Child grooming merupakan proses di mana seorang predator membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan seorang anak melalui platform video game.

Tujuannya adalah untuk eksploitasi seksual, di mana predator menggunakan taktik manipulatif secara perlahan sehingga anak sulit melihat bahaya.

Di platform X, akun @olafaa_ melaporkan percakapan terkait seorang anak SD yang didekati oleh seorang pria.

Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Nahar mengaku prihatin melihat percakapan di ruang publik yang mengarah pada kekerasan seksual kepada anak yang sangat membahayakan korban.

“Kemen PPPA melalui Tim Layanan SAPA telah berupaya melakukan kontak untuk menawarkan layanan pendampingan psikologis bagi korban,” ujar Nahar.

Nahar juga meminta para orang tua untuk memantau aktivitas anak mereka di internet dengan cara berdiskusi dengan anak untuk menjaga data pribadi mereka, meminta anak mengubah akun media sosial mereka menjadi akun pribadi.

“Sehingga, akun media sosial anak hanya dapat diakses oleh orang-orang terdekat. Kenali lingkungan anak, ajak anak berkomunikasi secara terbuka, dan ajari anak untuk bersikap asertif,” tambahnya.

Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua dan anak untuk bermain video game dan media sosial agar terhindar dari child grooming:

1. Sebagai Orang Tua

– Awasi waktu bermain anak: Batasi waktu anak bermain video game online, terutama dengan orang asing.

– Pilih game sesuai dengan usia: Pastikan game yang dimainkan anak sesuai dengan usia mereka dan tidak mengandung konten yang tidak pantas.

– Gunakan kontrol orang tua: Gunakan fitur kontrol orang tua pada perangkat game dan platform online untuk membatasi akses anak ke fitur tertentu dan memantau aktivitas mereka.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru