Tangerang (ANTARA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengajak semua elemen masyarakat untuk memanfaatkan forum silaturahim sebagai momen untuk membangun kemajuan bangsa.
“Hubungan tidak selalu berjalan positif, selalu ada dinamika. Oleh karena itu, silaturahim harus menjadi semangat bersama kita. Silaturahim bukan hanya sekadar menyambung hubungan yang biasa kita lakukan, tetapi juga menyambung hubungan yang sempat terputus,” ujar Haedar dalam Silaturahim Halalbihalal 1445 Hijriah di Auditorium K. H. Ahmad Azhar Basyir, MA., Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Tangerang Selatan, Rabu.
Haedar menyatakan bahwa melalui silaturahim, kita bisa merapatkan kembali persaudaraan bangsa di tengah masyarakat yang terbelah akibat perbedaan politik pasca Pemilu 2024.
Menurutnya, kehidupan selalu diwarnai oleh dinamika dan perbedaan, karena perbedaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan.
“Perbedaan tidak boleh menyebabkan perpecahan yang bisa mengancam persatuan dan kehidupan bangsa,” katanya.
Haedar juga menegaskan bahwa semangat silaturahim harus ditanamkan bersama dan tidak boleh menunggu orang lain untuk bersatu.
Oleh karena itu, ia juga mengajak Muhammadiyah untuk memiliki semangat menyatukan, memajukan, dan mencerdaskan bangsa melalui silaturahim.
“Kuncinya ada pada hati nurani. Ketika terjadi perbedaan, saatnya bagi seluruh warga bangsa untuk menyikapi perbedaan dengan bijaksana agar kita bisa menikmati keindahan perbedaan dalam kerangka persaudaraan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod menyampaikan rasa terima kasih karena UMJ dipilih sebagai tuan rumah untuk kegiatan silaturahim dan Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah.
Selain itu, dalam kesempatan Halal Bi Halal, Ma’mun juga menyampaikan pesan melalui pembacaan syair karya Muhammad Iqbal dari Pakistan yang membahas tentang pentingnya membangun perdamaian dan kebersamaan dalam berbagai perbedaan.