Sunday, December 8, 2024

Shah Mohammed Reza Pahlavi dan Dominasi Barat di Iran

Share

Shah Mohammed Reza Pahlavi adalah Shah terakhir Iran dari dinasti Pahlavi. Ia lahir di Teheran pada tanggal 26 Oktober 1919. Pada tahun 1979, dia meninggalkan negaranya setelah terjadi demonstrasi besar-besaran yang menentang pemerintahannya. Kejatuhan Shah Mohammed Reza Pahlavi disebabkan oleh kesetiaannya kepada Barat selama era Perang Dingin dan ancaman gerakan nasional kiri Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini.

Sebagai putra sulung dari Reza Shah Pahlavi, Mohammed Reza Pahlavi menempuh pendidikan di Swiss sebelum kembali ke Iran pada tahun 1935. Pada tahun 1941, setelah Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran, tahta Shah diserahkan kepadanya. Selama pemerintahannya, Shah menghadapi konflik politik dengan tokoh nasional Mosaddegh pada tahun 1950-an.

Pada tahun 1954, Shah menandatangani perjanjian untuk membagi pendapatan minyak dengan perusahaan minyak Inggris dan Amerika. Dia juga memulai program Revolusi Putih untuk pembangunan nasional. Namun, kebijakannya menuai tentangan dari kalangan ulama dan masyarakat miskin karena dianggap tidak cukup.

Pada tahun 1978, ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Shah semakin meningkat. Ayatollah Khomeini semakin populer dan pada akhirnya Shah terpaksa meninggalkan Iran pada tahun 1979. Meskipun tidak turun tahta secara resmi, berdirinya Republik Islam Iran pada tahun 1979 menandai akhir kekuasaan Shah Mohammed Reza Pahlavi.

Setelah meninggalkan Iran, Shah Mohammed Reza Pahlavi melakukan perjalanan ke berbagai negara sebelum akhirnya meninggal di Mesir pada tahun 1980. Pemakamannya dihadiri oleh Presiden Mesir Anwar Sadat dan ia dimakamkan di Mesjid Al-Rifai di Kairo.

Baca Lainnya

Berita Terbaru