Saturday, December 7, 2024

Modus Kontes Model, 2 ABG Belia Nyaris Berangkat Dijual jadi PSK di Balikpapan

Share

Selasa, 2 April 2024 – 14:06 WIB

Kendari – Dua siswi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) nyaris dijajakan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Dua ABG belia tersebut diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk bisnis prostitusi.

Kedua korban masing-masing adalah Mawar (nama samaran), siswi kelas 1 SMK, dan Bunga, siswi kelas 3 SMP di Kota Kendari. Sementara itu, pelaku dalam kasus ini adalah seorang wanita berinisial W (25).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kendari, AKP Fitrayadi menjelaskan bahwa dua korban tersebut hendak dibawa oleh pelaku diduga untuk dijual sebagai PSK di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Namun, niat jahat W gagal karena orangtua dari kedua siswi tersebut curiga dan melarang mereka terbang ke Balikpapan. “Pada Jumat (29/3) yang lalu, W dan kedua gadis ini menuju Bandara Udara Haluoleo. Namun orangtua siswi yang mengetahui keberangkatan mereka langsung mencegatnya,” kata Fitriyadi pada Senin, 1 April 2024.

Setelah gagal ke Balikpapan, pelaku W dan dua korban dibawa ke Polresta Kendari untuk menjalani pemeriksaan. Saat diinterogasi, Fitrayadi mengungkapkan bahwa W berniat membawa Bunga dan Mawar ke Balikpapan untuk bertemu dengan seorang pria berinisial IR.

Dari tangan IR, kedua korban kemudian akan dijual kepada pria hidung belang. Tugas dua ABG belia tersebut adalah melayani nafsu birahi pria hidung belang dengan iming-iming upah Rp20 juta. “Iya, dijual untuk melayani pria hidung belang,” ungkapnya.

W juga mengaku sudah menjual beberapa gadis ke Balikpapan sebelumnya dengan upah yang bervariasi. Fitrayadi menuturkan bahwa jika W membawa langsung atau mendampingi kedua korban ke Balikpapan, ia akan menerima bonus sebesar Rp5 juta hingga Rp7 juta. Namun jika W tidak mendampingi, upah yang diterima hanya Rp1 juta.

Pelaku IR menanggung biaya setiap kali pemberangkatan W dan para korban. Dalam praktiknya, IR mentransfer uang ke rekening W yang digunakan untuk biaya perjalanan dan kebutuhan lainnya. W mengaku belum pernah bertemu IR dan hanya berkomunikasi melalui telepon.

W juga mengaku berencana membawa dua korban dengan modus kontes model di Balikpapan untuk mengelabui orangtua mereka. W mengintruksikan Mawar dan Bunga untuk alasan mengikuti kontes model di Kalimantan Timur.

Saat ini, pelaku W sudah diamankan di Mako Polresta Kendari, sementara kedua korban telah dibawa oleh keluarga masing-masing untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Laporan: Erdika-tvOne dari Kendari

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru