Jakarta, 2 April 2024 Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu menganggap bahwa peningkatan kasus demam berdarah dengue dalam beberapa waktu terakhir belum mencapai puncaknya. Dia memperkirakan peningkatan kasus dengue masih akan terus berlanjut hingga musim pancaroba. “Hasil pemantauan kami terus meningkat. Namun, belum mencapai puncaknya. Kelihatannya, potensi peningkatan masih akan terjadi, mungkin hingga musim pancaroba berikutnya,” kata Dirjen Maxi di Jakarta, Selasa (2/4).
Dirjen Maxi mengatakan bahwa hingga Selasa (26/3) atau pekan ke-13, kasus dengue di Indonesia telah mencapai 53.131 orang. Sementara itu, kasus kematian akibat dengue dilaporkan sebanyak 404 orang. Dari sistem pemantauan penyakit, Kota Bandung mencatat jumlah kasus dengue sebanyak 1.741 kasus, diikuti oleh Kota Kendari dengan 1.195 kasus, Bandung Barat 1.143 kasus, Kota Bogor 939 kasus, dan Subang 909 kasus.
Untuk sebaran kematian akibat dengue, Jepara mencatat angka 17 kematian, diikuti oleh Subang dengan 15 kematian, Kabupaten Bandung 14 kematian, Kendal 13 kematian, dan Bogor 12 kematian. Dirjen Maxi menyebutkan bahwa meskipun kasus dengue mengalami peningkatan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit masih berada pada ambang batas aman. “Untuk kondisi saat ini, BOR masih aman. Masih ada tempat tidur yang kosong, ruang ICU juga masih tersedia,” katanya.
Dengan peningkatan kasus dengue belakangan ini, Dirjen Maxi mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu panik. Menurutnya, hal yang paling penting adalah tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. “Mari kita berusaha agar kasus DBD dapat segera turun dan terkontrol,” tambahnya. Secara rinci, Dirjen Maxi mengajak masyarakat untuk secara teratur dan menyeluruh melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, terutama saat musim hujan seperti saat ini.
“Mulai sekarang, periksa kebersihan di rumah dan di sekitar lingkungan, pastikan tidak ada barang-barang yang berpotensi menimbulkan genangan air, jika dibiarkan nanti bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk dengue, jika menemukan sebaiknya segera dikuras, dikeringkan, atau ditutup, bahkan kalau perlu didaur ulang,” katanya. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.