Pemberian makanan pendamping air susu ibu harus dilakukan dengan prinsip responsive feeding. Orang tua perlu dapat mengenali kapan anak lapar dan kenyang. Saat anak teralihkan, ia mungkin tidak akan menyadari rasa kenyang dan dapat mengonsumsi makanan secara berlebihan.
Ketika anak mulai memasuki masa makanan pendamping air susu ibu (MPASI), banyak hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Salah satunya adalah bagaimana cara memberikan makanan dengan tepat kepada anak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memberikan makanan kepada bayi harus mengikuti prinsip responsive feeding, yaitu memberikan MPASI kepada anak dengan memperhatikan 5W+1H (what, when, where, why, who, how),” kata dokter Reisa Broto Asmoro.
Dalam prinsip tersebut, orang tua harus memperhatikan bagaimana anak merespons setiap jenis makanan yang diberikan karena hal tersebut merupakan proses belajar yang penting. Dalam metode ini, tidak ada pemaksaan terhadap anak dalam menerima makanan, tetapi orang tua diharapkan dapat mengenali isyarat lapar dan kenyang pada anak. Anak akan makan sesuai keinginan dan kebutuhan fisiologisnya serta terhindar dari makan berlebih yang dapat menyebabkan obesitas.
Dokter Reisa menjelaskan bahwa responsive feeding dapat melatih pola makan anak. Nafsu makan anak yang terlatih akan memengaruhi berat badan dan pertumbuhan anak sehingga menjadi baik dan sehat. Anak juga akan terlatih dalam memahami disiplin waktu dan menghargai makanan serta mengetahui kapan sebaiknya ia makan.
Pada usia enam bulan, orang tua harus memberi makan anak dengan penuh kesenangan. Hal ini akan membuat anak lebih mudah menerima makanan dengan baik. Pemberian makanan yang dipaksakan dapat menimbulkan trauma pada anak dan berdampak pada tumbuh kembangnya hingga dewasa nanti. Bila anak menolak makan, sebaiknya orang tua memperhatikan kondisi anak dengan seksama, karena penolakan biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi tertentu seperti jarak waktu makan yang terlalu dekat atau kondisi tubuhnya yang tidak nyaman.
Alternatif variasi menu, rasa, tekstur, dan peralatan yang digunakan dalam pemberian makan juga dapat mempengaruhi proses responsive feeding. Selain itu, distraksi juga harus dihindari karena bisa membuat anak tidak menyadari rasa kenyang sehingga makan secara berlebihan. Makanan sebaiknya disajikan saat anak duduk tanpa gangguan distraksi.
Orang tua harus dapat mengenali isyarat lapar anak, baik secara fisik maupun perilaku. Metode responsive feeding sangat berkaitan dengan status gizi anak, sehingga penting untuk memperhatikan nutrisi yang diperlukan oleh anak saat memberikan MPASI.
Peralatan yang digunakan juga harus dalam keadaan bersih agar tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan anak. Disarankan untuk memisahkan peralatan yang digunakan untuk menyajikan sayuran dan buah dengan daging-dagingan agar tidak tercampur mikroba.