Tragedi Pengalaman Willy Wonka. FOTO/ HARIAN
GLASGOW – Serial kartun asal Amerika Serikat, The Simpsons, sering dianggap sebagai peramal masa depan. Hal ini terjadi karena setiap cerita yang diangkatnya sesuai dengan apa yang terjadi dalam kehidupan puluhan tahun kemudian. Terbaru, The Simpsons dianggap telah memprediksi kegagalan Willy Wonka Experience. Pasalnya, wahana yang berada di Glasgow, Skotlandia, harus ditutup setelah beberapa jam pembukaan karena dianggap “mengerikan”.
Diberi nama Willy’s Chocolate Experience, wahana ini mengiklankan “perayaan manis dan imajinasi”. Terinspirasi oleh film yang sangat populer Willy Wonka dan buku Roald Dahl yang diadaptasi menjadi film.
Tiket masuk seharga 35 poundsterling atau sekitar Rp695.000, menjanjikan efek audio dan visual, tarian Oompa-Loompa, dan air mancur cokelat. Namun, kenyataannya wahana tersebut hanya berupa gudang yang hampir tidak dihias dengan sedikit permen tongkat plastik dan kastil kecil.
Ini sangat mirip dengan apa yang diperlihatkan dalam serial The Simpsons, di mana wahana yang dibuat oleh Homer Simpson terbuat dari barang-barang rumah. Bahkan, di episode tertentu, wahana tersebut terbuat dari kasur bekas untuk membentuk sebuah kastil.
Berdasarkan Newyorkpost, pada tahun 1993, serial kartun komedi karya Matt Groening menampilkan plot yang mirip. Dalam episode berjudul “Bart’s Inner Child”, Homer Simpson membeli trampolin yang seharusnya digunakan di taman belakang untuk anak-anak.
Meskipun fantasi tersebut tidak pernah menjadi kenyataan, tokoh utama Simpsons memang bermimpi tentang “Homerland”, di mana pengunjung membayar 50 dolar untuk naik ke trampolin kecil, permainan di dalam kastil yang terbuat dari kasur kotor.
Ketika teman Bart, Milhouse, berkomentar bahwa ide terakhir tersebut “lucu,” Homer yang terkecoh menjawab, “tidak, tidak.” Kesamaan dengan “Simpsons” tidak berhenti di situ.
Dalam episode lain pada tahun 2002, Homer bertemu dengan Oompa-Loompa yang sedih dan merokok, sangat mirip dengan para cosplayernya di pesta “Wonka” yang gagal.
Orangtua yang marah mulai menuntut pengembalian uang untuk keluarga mereka tidak lama setelah acara tersebut dibuka di Glasgow, dan menganggapnya sebagai “lelucon” dari “penjahat”.
Penyelenggara acara, House of Illuminati, memutuskan untuk menghentikan acara tersebut hanya beberapa jam setelah pembukaan. Polisi Skotlandia kemudian mengirimkan petugas ke lokasi setelah menerima sejumlah aduan resmi.
(wbs)