Saturday, December 7, 2024

Wakil Ketua MPR: Pemerataan pendidikan harus jadi perhatian serius

Share

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan bahwa masalah pemerataan akses pendidikan harus tetap menjadi perhatian serius agar proses peningkatan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat dapat terwujud.

“Pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat harus segera diwujudkan dengan mengatasi berbagai masalah yang ada, sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang merupakan amanah konstitusi kita,” kata Lestari, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, beberapa masalah seperti ketidakmerataan akses pendidikan antara penduduk di perkotaan dan di pedesaan harus segera diselesaikan.

Lestari, yang akrab disapa Rerie, menyatakan bahwa isu pemerataan pendidikan kini telah bergeser dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan dasar ke tingkat SLTA dan perguruan tinggi.

Dia mengungkapkan bahwa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, tingkat partisipasi kasar (APK) SLTA dan sederajat di pedesaan sebesar 81,23 persen, sementara di perkotaan sebesar 88,70 persen.

Selain itu, kesenjangan APK belajar di perguruan tinggi juga semakin lebar, yaitu 23,05 persen di pedesaan dan 37,13 persen di perkotaan.

Oleh karena itu, Rerie sangat berharap bahwa program beasiswa yang tersedia saat ini dapat disalurkan secara lebih merata dan tepat sasaran untuk mengurangi kesenjangan yang ada.

Selain itu, lanjutnya, upaya untuk memahami penyebab kesenjangan seperti masalah ekonomi, sosial, dan budaya harus segera dilakukan dan masalah tersebut harus segera diatasi.

Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, juga menekankan perlunya peran aktif dari pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dalam mengatasi masalah ketidakmerataan akses pendidikan.

Dengan demikian, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan setingkat SLTA dan perguruan tinggi akan lebih merata bagi masyarakat, sehingga potensi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) nasional yang berkualitas dan berdaya saing akan menjadi lebih besar.

Penulis: Nadia Putri Rahmani
Editor: Tasrief Tarmizi
Hak cipta © ANTARA 2024

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru