Padang, 23 Februari 2024
RSUP dr. M. Djamil Padang telah meluncurkan inovasi terbaru mereka, yaitu panel deteksi cepat Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) berbasis molekuler. Alat deteksi cepat ini merupakan hasil kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan mitra bisnis PT Crown Technologi Indonesia.
Alat deteksi cepat ini berfungsi untuk mendeteksi MRSA, yaitu infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang telah resisten terhadap antibiotik metisilin, dalam waktu yang lebih singkat dari 3-5 hari menjadi 3-4 jam. Selain itu, hasil deteksi dari alat ini juga sangat akurat dengan tingkat akurasi mencapai 97,5%, sensitivitas 95%, dan spesifisitas 100%.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin dalam pernyataannya menyatakan bahwa keberadaan alat tes diagnosis cepat tersebut sangat diperlukan, terutama karena infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
“Bayi kita paling banyak meninggal karena pneumonia dan diare, itu patogen juga penyebabnya. Sementara untuk orang-orang usia lanjut itu karena sepsis,” kata Menkes, di Aula RSUP dr. M. Djamil Kota Padang.
Menkes Budi berharap bahwa hadirnya alat tes berbasis molekuler ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mencegah penyebaran bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengaku sangat senang dan bangga atas peluncuran panel deteksi cepat MRSA tersebut.
“Pemprov Sumbar sangat mengapresiasi dan bangga atas peluncuran Panel Deteksi Cepat yang merupakan bagian pertama dari Serial Riset Inovasi Deteksi Cepat Resistensi Antimikroba ini,” kata Gubernur Mahyeldi.
Gubernur juga memberikan apresiasi kepada tim peneliti karena telah melibatkan putra-putri Sumatera Barat dalam penelitian tersebut.
“Gubernur Mahyeldi optimistis bahwa inovasi kesehatan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan nyata bagi kemajuan sistem kesehatan di Sumatera Barat.
Direktur Utama RSUP dr. M. Djamil Padang, Dovy Djanas, menjelaskan bahwa resistensi antimikroba merupakan ancaman kesehatan global dan nasional, dan keberadaan alat deteksi bakteri berbasis molekuler sangat penting untuk membantu identifikasi bakteri sejak dini.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid